Monday, September 24, 2018
Orang Renta Yang Menuntut Balas Kecerdikan Anak Sebagai Investasi Kala Depan
Posted by Mr sumari at September 24, 2018
0 Comments
Abis baca artikel perihal kebanyakan orang bau tanah yang mengakibatkan anak mereka sebagai properti/investasi masa depan. Yah, gak sanggup disangkal sih itu memang benar adanya. Memang dalam praktiknya, orang bau tanah tulus dan tulus dalam merawat kita. Tapi ironisnya, disaat yang bersamaan mereka seringkali menuntut bawah umur mereka untuk "membahagiakan" mereka. Entah dalam bentuk moril atau materiil.
Ya tentu sebagai anak kita SAMA SEKALI ga keberatan membahagiakan orang tua, apapun bentuknya. Apa saja yang sanggup kita lakukan, niscaya kita lakukan demi orang tua. Dalam relasi orang tua-anak yang sehat, tentu kedua belah pihak gak merasa harus menuntut dan dituntut. Semua dilakukan dengan senang hati, asalkan saling menghargai.
Ibu saya saja contohnya, memang sih dia sering banget ngomong saya harus kerja keras cari duit yang banyak untuk bahagiain beliau. Harus cari laki yang kaya semoga dia senang dan hidupnya terjamin.
Tapi saya tau itu cuma sebatas kata-kata, ibu saya gak benar-benar bermaksud begitu. Makara saya cuma ketawa-ketawa saja nanggapi itu dan gak merasa itu sebuah tuntutan. Kenapa saya tau? Karena dalam praktiknya, ketika ibu pakai uang saya, dia selalu minta ijin dan merincikan apa-apa saja yang dia beli.
Padahal saya sudah bilang, itu memang jatah dia tiap bulan. Ga perlu lapor-lapor ke saya mau beli apa, beli saja apa yang mau dibeli. Tapi ga pernah didengerin -_- mau beli apa-apa selalu ngomong. Tapi yah... dengan begitu saya merasa kerja keras saya dihargai. Saya sama sekali gak merasa "dimanfaatkan" ibu saya sebagai mesin pencari uang.
Justru saya sendiri yang pengen ngasih yang lebih baik untuk ibu saya. Soal calon mantu juga gitu, walau katanya suruh cari calon suami kaya, tetap saja dia sayang banget sama pacar saya sekarang. Padahal statusnya masih pengangguran dan sanggup dibilang masa depannya belum jelas.
Tapi dia mempercayakan saya untuk menciptakan pilihan saya sendiri. Katanya, "siapapun yang kau pilih, senang dan susah, kesannya ya kau tanggung sendiri. Kalau sudah nikah, hidup kau ya hidup kamu. Mamak ga mau ikut campur."
Kalau dulu dia ngomong ke doi gini, "kalau belom ada kerja, jangan harap sanggup lanjut sama Bella.", kini jadi gini, "yah, jikalau iky ga dapet-dapet kerja juga makin usang lah ya kalian nikahnya. Tapi gapapa lah, kalian perjuangan saja dulu kumpul-kumpulin duit, jikalau sudah siap gres nikah." Kerasa banget ya bedanya?
Kenikmatan relasi orang tua-anak ini sanggup saya rasakan alasannya saya berusaha untuk terus berkomunikasi dengan ibu, seburuk apapun kondisinya. Saya harus tahan banting dengan kata-kata pedas ibu, berusaha gak baper, dan coba mengungkapkan pendapat dan prinsip-prinsip saya juga.
Ternyata dulu bukan ibu gak ngertiin saya, hanya saja dia gak tau apa yang saya mau dan bagaimana pandangan hidup saya. Beliau gak ngerti. Beliau hanya tau kuliner apa yang saya suka, kebiasaan jelek saya, menyerupai apa saya di rumah, udah, hanya sebatas itu.
Tanpa komunikasi, saya dan ibu gak akan sanggup menyelami pedoman satu sama lain. Ketika kesalahpahaman terjadi, saya memandang ibu sebagai orang bau tanah yang terbelakang dan ga sanggup mengerti, dan ibu saya memandang saya sebagai anak yang badung dan gak sanggup nurut. Kalau dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, bukan ga mungkin kebencian bakal timbul antara orangtua dan anak.
Komunikasi itu awal dari semua masalah, sekaligus menjadi solusinya juga. Kadang kita buru-buru menyimpulkan perilaku keras orang bau tanah atau perkataan jelek orangtua sebagai hal yang negatif. Kalau kita mau sedikit saja menurunkan ego dan berguru memahami isi kepala mereka, mungkin kita sanggup menjadi lebih bersahabat dan menjalin relasi yang lebih baik dengan mereka.
Tags: Curhat (Curahan Hati)
Labels
- Aktifitas
- Anak
- Anti Sosial
- Anxiety
- Asam Lambung
- Autisme
- Bipolar
- Broken Home
- Curhat (Curahan Hati)
- Depresi
- Diabetes
- Fobia Sosial
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
- Gastro Esophageal Reflux Disease
- GERD
- Hipokondria
- Indigo
- Insomnia
- Introvert
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- lainnya
- Lifestyle
- Makanan
- Motivasi
- Olahraga
- Panic Attack (Serangan Panic)
- Parenting's
- Pengetahuan Kesehatan
- Penyakit
- Penyakit Jiwa
- Phobia
- Psikologi
- Psikosomatik
- Skizofrenia
- Social Phobia
- Stress
- Wanita
Blogroll
Comments
-
Bagaimana Pengaruh Samping Saya Putus Alprazolam 0.5 Mg Jangka Panjang?
-
Cerita Pengalaman Penderita Gerd Yang Sembuh Total Dari Asam Lambung
-
Aku Benci Tidak Menerima / Dianggap Pada Kiprah Kelompok Di Sekolah
-
Pengalaman Hipokondria Aku Selalu Khawatir Mengira-Gira Penyakit
-
Testimoni Sembuh Dari Psikosomatis
-
Asam Lambung Sebab Stress Pikiran Takut Mati
-
Ciri-Ciri Akan Sembuh Dari Gerd Menurut Pengalaman Aku Pribadi
-
Cara Mengatasi Gerd Yang Menyiksa Tanpa Obat Ialah Dengan Pasrah
-
27 Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil (Serta Tips Pentingnya)
-
Ulu Hati Diafragma Terasa Penuh Keras Sesak Nafas Kembung Asam Lambung
Popular Posts
- Aktifitas
- Anak
- Anti Sosial
- Anxiety
- Asam Lambung
- Autisme
- Bipolar
- Broken Home
- Curhat (Curahan Hati)
- Depresi
- Diabetes
- Fobia Sosial
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
- Gastro Esophageal Reflux Disease
- GERD
- Hipokondria
- Indigo
- Insomnia
- Introvert
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- lainnya
- Lifestyle
- Makanan
- Motivasi
- Olahraga
- Panic Attack (Serangan Panic)
- Parenting's
- Pengetahuan Kesehatan
- Penyakit
- Penyakit Jiwa
- Phobia
- Psikologi
- Psikosomatik
- Skizofrenia
- Social Phobia
- Stress
- Wanita
Labels
Categories
- Aktifitas
- Anak
- Anti Sosial
- Anxiety
- Asam Lambung
- Autisme
- Bipolar
- Broken Home
- Curhat (Curahan Hati)
- Depresi
- Diabetes
- Fobia Sosial
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
- Gastro Esophageal Reflux Disease
- GERD
- Hipokondria
- Indigo
- Insomnia
- Introvert
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- lainnya
- Lifestyle
- Makanan
- Motivasi
- Olahraga
- Panic Attack (Serangan Panic)
- Parenting's
- Pengetahuan Kesehatan
- Penyakit
- Penyakit Jiwa
- Phobia
- Psikologi
- Psikosomatik
- Skizofrenia
- Social Phobia
- Stress
- Wanita
Advertisement
Labels
- Aktifitas
- Anak
- Anti Sosial
- Anxiety
- Asam Lambung
- Autisme
- Bipolar
- Broken Home
- Curhat (Curahan Hati)
- Depresi
- Diabetes
- Fobia Sosial
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
- Gastro Esophageal Reflux Disease
- GERD
- Hipokondria
- Indigo
- Insomnia
- Introvert
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- lainnya
- Lifestyle
- Makanan
- Motivasi
- Olahraga
- Panic Attack (Serangan Panic)
- Parenting's
- Pengetahuan Kesehatan
- Penyakit
- Penyakit Jiwa
- Phobia
- Psikologi
- Psikosomatik
- Skizofrenia
- Social Phobia
- Stress
- Wanita

Facebook
Twitter
Google+
Rss Feed
0 comments: