Aku Benci Tidak Menerima / Dianggap Pada Kiprah Kelompok Di Sekolah

Hai, maaf mengganggu kalian lagi.

Kalian tahu apa yang paling kubenci? Ya, kerja kelompok. Masa dimana saya selalu terbuang dan tak dianggap keberadaannya. Mereka yang mempunyai saya sebagai anggotanya, selalu menolak dan
mengataiku.

Mereka tak membiarkanku bekerja dan memberikan ide, mereka mendiamkanku dan mengancamku macam-macam. Jika saya tak menuruti mereka, namaku takkan ditulis dalam kiprah kelompok. Menyedihkan.

Aku tak bisa berbuat apa apa.
Aku pernah berkhayal untuk pindah sekolah saja, atau mati sekalian biar tidak usah sekolah. Percayalah, itu bukan khayalan yang masuk akal untuk anak SD sepertiku.

Aku selalu berangkat sekolah dengan setengah hati. Aku berharap semua ini berakhir, dan cepat-cepat lulus sekalian.

Ketika kelas enam, sedang musim-musimnya pacaran, salah seorang temanku bahkan mempunyai lima mantan. Sebagian lainnya mempunyai gebetan dan pacar. Aku pun lantas berpikir, pacaran itu seenak apa? Jangankan pacaran, bersahabat dekat dengan pria saja saya takut. Takut disakiti lagi.

Persetan dengan jatuh cinta! Aku masih SD, bukan? Seharusnya saya tak berpikir macam-macam. Tapi bukankah diusia ini kita mempunyai rasa ingin tau dan ingin tahu?

Disaat teman-temanku mempunyai pergaulan luas, mengenal sahabat di luar kelas, bahkan diluar sekolah, saya hanya sebatas mengenal sahabat sekelas saja. Aku cupu dan tertutup, lagipula saya tidak bisa memulai obrolan. Ah, lupakan saja.

Aku tidak pernah mencicipi apa itu membolos dan menyontek. Waktu itu saya polos sekali, sungguh. Dan akhirnya, saya berhasil lulus UN dengan total nilai 260. Nilai yang cukup baik, bagiku.

Diam diam, saya tersenyum.
Selamat tinggal, sahabat sahabat sialan!

Hm, cukup untuk malam ini.
Kita sambung di goresan pena kelimanya, besok.

Kita akan menyambungnya pada masa masa putih biru.

Salam introvert!