Tuesday, September 25, 2018

Kisah Penderita Bipolar Disorder Benci (Jijik) Akrab Dengan Orang Lain

Posted by Mr sumari at September 25, 2018 0 Comments
 Dulu waktu ibuku masih hidup ia pernah bilang jika saya bukan orang yang suka sama orang Kisah Penderita Bipolar Disorder Benci (Jijik) akrab dengan Orang Lain

Dulu waktu ibuku masih hidup ia pernah bilang jika saya bukan orang yang suka sama orang lain. Suka dalam arti tanda kutip ya.

Dan kini di usia 32 tahun saya sama sekali tidak mencicipi apa-apa terhadap orang lain. Malah saya benci jijik dan curiga jika ada yang suka sama aku. Aku ga percaya. Aku memandang jelek orang yang mau akrab ma aku.

Bagi ku mereka bohong, hanya mau menyakitiku. Tapi anehnya saya bahagia jika ada yang kagum ma aku. Tapi begitu ada yang rasanya lebih untuk aku, saya jadi benci.

Apa ada di kalangan bipolar yang ibarat saya? Tidak suka punya korelasi spesial, korelasi perasaan. Walau katanya bipolar itu libido nya di fase tertentu itu tinggi tapi saya tetap tak ada impian untuk menyalurkannya dengan orang lain.

Maaf saya terpaksa bicara lebih blak-blakan sebab saya ga tahu harus ngadu kemana. Lagipula disini kita senasib semua. Saya buang saja semua rasa segan saya. Saya nyaman sekali sendirian, saya bahagia sekali berteman, bercanda dan menyebarkan dengan orang lain, bahkan saya baik, ramah, peduli, jujur dan nrimo dengan orang lain, tak ada niat jelek untuk orang lain sama sekali.

Cuma jika saya sudah sakit hati level sakit dan bencinya itu lebih dalam dari orang lain yang non gangguan jiwa kayak saya.

Sehingga ga ada yang dapat mendekati saya lebih dalam dan menjadi intim dengan saya. Karena jiwa saya menolak, seolah badan saya berteriak jika ia yaitu milik saya seorang, tak ada yang dapat mempunyai badan saya selain diri saya sendiri.

Dan saya rasakan soalnya saya tipe yang bila sudah main perasaan maka akan sangat dalam perasaan itu sehingga bila saya tersakiti maka saya akan merasa sakit cukup dalam pula.

Bila menikah pun saya hanya akan menyakiti pasangan dan belum dewasa saya. Karena saya punya sisi brutal dan kejam dalam diri saya. Sekarang saja masih lajang saya sudah punya perasaan ibarat psikopat, ingin membunuh atau sekedar menyakiti fisik dan mental orang yang menyakiti saya.

Saya punya iblis dalam diri saya yang ingin sekali berontak dan keluar. Saya mencicipi ia ibarat binatang bercakar, singa atau harimau atau semacamnya yang saya tak tahu persis apa, sebab ketika ia keluar sebab kemarahan yang teramat sangat tangan saya selalu membentuk cakar dan verbal saya menggeram ibarat binatang itu. Saya tidak dapat bicara, hanya bunyi ibarat binatang itu saja yang keluar dari verbal saya. Disertai perasaan ingin menerkam dan mencabik-cabik mangsa saya.
Tags:

Share This Post

Get Updates

Subscribe to our Mailing List. We'll never share your Email address.

0 comments:

Recent Articles

Blogroll

Recent News

© 2014 Sahabat sehat.
Powered by Themes24x7 .
back to top