Tuesday, September 25, 2018
Aku Fobia Sosial, Sebatang Kara, Akankah Mati Sendirian Mengenaskan Di Dalam Kamar
Posted by Mr sumari at September 25, 2018
0 Comments
Padahal saya suka bergaul suka berteman, suka heboh2an suka ketawa2 tapi saya ga sanggup dg pikiran ku sendiri krn yg ku khawatirkan mmg sll terjadi dan karenanya hubungan ku dg orang lain terbatas, begitu2 saja, ga pernah berkembang ke arah lain. saya juga selalu minder ga pede dg diri ku sendiri, terutama dengan tampilan fisik ku.
Cara satu2nya utk bikin saya terima fisik ku dg melihat ada lagi orang yg jauh lebih jelek rupa dr ku, bahkan mrk tidak punya tangan, tidak punya kaki, lumpuh, bisu, buta, dsb. Kl saya walaupun begini setidaknya masih lengkap, saya bisa bicara, saya bisa melihat, saya punya dua tangan, saya punya dua kaki, saya masih bisa jalan, saya masih bisa gerak, saya masih bisa cari uang, dan pekerjaan ku cukup menggiurkan bagi banyak orang, masih dianggap beruntung dari segi pekerjaan, pekerjaan yg jadi rebutan banyak orang. Aku PNS.
Tapi dari segi hati saya sepi, kosong, beku, dingin, saya ga pernah bisa bersahabat yg beneran bersahabat dg orang lain, ga ada orang yg bisa masuk dalam duniaku. Aku pun sebatang kara, ga punya siapa-siapa. Ditambah lagi fobia sosial, makin lengkap penderitaan ku. Aku akan mati mengenaskan sendirian dalam kamar ku, tak ada yang tahu. Baru beberapa hari sehabis mayat ku mengeluarkan kedaluwarsa busuk gres orang tahu dan berusaha menguburku, sehabis membobol pintu rumahku dan mendobrak pintu kamar ku.
Aku merasa diriku hina, tak pantas jadi perhatian orang, tak pantas jadi belahan dari hidup orang lain, tak pantas mereguk kebahagiaan dg orang lain. Aku punya dunia ku sendiri, yg cm saya ada di dalamnya. Aku berada dalam kubah yg tak bisa di tembus oleh siapapun. Kubah yang tercipta sendiri. Aku menyebutnya kubah, walau kadang saya juga merasa itu benteng. Aku nyaman di dalamnya krn saya merasa terlindungi.
Sudah semenjak kecil saya menyerupai ini, awalnya ku kira saya sakit, tapi kemudian ku pikir tak ada salahnya jadi menyerupai ini, sebab orang menyerupai saya hanya sebab tidak mau disakiti dan menyakiti. Krn dikala saya murka ketika saya disakiti saya merasa saya jelek sekali dan menyakiti dan menciptakan orang lain takut dg emosiku yg tinggi dan menakutkan kl murka walau saya berhak untuk marah.
Walaupun iya semenjak ku periksakan diriku ke psikiater 1 tahun kemudian saya mengidap bipolar disorder tp ini bukanlah hal jelek yg merugikan orang lain, saya hanya ingin melindungi diriku saja dan melindungi orang lain dari amarah ku yg membabi buta jikalau terpancing. Dan diagnosa bipolar disorder itu jadi tanggapan dari pergantian suasana hatiku yg tidak stabil selama berpuluh-puluh tahun semenjak saya kecil, remaja.
Cemas berlebihan, terlalu memikirkan, menelaah dan menganalisa segala sesuatu berlebihan, over analisa, dan menyendiri. Otakku selalu bekerja, selalu merenung, berpikir, apapun dipikirin. Mulai dari tugas-tugas sekolah, kuliah, pertanyaan-pertanyaan ttg dunia, alam semesta, tuhan, agama-agama, kemanusiaan, hal-hal yg ku baca, bahkan sakit hati pada orang lain, masa kemudian dan juga hal-hal yg mungkin terjadi di masa depan.
Yang paling bikin saya tersiksa yaitu mengingat2 sakit hatiku pada orang lain. Rasanya hati ini panas terus, kepala ini panas terus. Sampe rasanya hati ini sudah kedaluwarsa dan hancur. Borok. Luka-luka usang yang terlanjur didiamkan sampai menjadi borok. Dibully, dihina, diejek, dilecehkan. Masa-masa sekolah dan kuliah yang menjijikkan.
Belum lagi ada yang iri pada ku, saya jadi menyerupai selebriti, apapun yang ku lakukan jadi sentra perhatian, jadi perbincangan. Walaupun prestasi mencar ilmu ku diakui dan dikagumi banyak orang saya tetap tidak bahagia. Saat itu saya belum menyerupai kini ini, secuek, sekuat dan setegas menyerupai kini ini. Aku berani ambil keputusan untuk menjauhi hal-hal yang bikin saya ga senang.
Bahkan termasuk orang-orang yang bisa jadi penyakit dalam hidupku, walaupun itu anggota keluarga ku sendiri. Aku ingin bahagia, bukan menderita. Bukankah untuk sembuh dari penyakit cari tahu penyakitnya apa, letaknya dimana dan singkirkan? Seperti menghabisi kanker atau tumor, angkat dan buang.
Dan kini saya tenang, saya tidak mengharap orang baik sama aku, menyanjung aku, mencari perhatian mereka, masa kolot dg itu semua. Aku tidak mau kecewa dari harapan-harapan semu. Aku sudah berpengalaman dengan banyak tipe orang. Yang bersikap terlalu baik dan terlalu bagus belum berarti mereka benar-benar simpati, empati. Malah mereka akan jadikan semua pengetahuan mrk ttg kita dan permasalahan kita sebagai boomerang utk menjatuhkan kita. Memutar balik fakta. Tidak harus berbuat jelek untuk diperlakukan buruk, tidak harus jadi orang jahat untuk mengalami kejahatan, tidak harus mengganggu untuk kemudian diganggu.
Bagiku kini orang fobia sosial bahwasanya yakni orang baik tapi lemah jiwanya yang berontak dengan sikap-sikap jelek dan jahat dari orang-orang lain yang umum ada di luar sana, dimana-mana, dg cara mengasingkan diri mereka. Bahkan secara eksklusif saya beranggapan jumlah orang jahat akalnya lebih banyak dari orang baik, yg tahu menjaga perasaan orang lain. Dan saya tidak mau terpengaruh dengan kenegatifan yang jumlahnya lebih banyak di luar sana. Aku tetap harus jadi faktual di tengah orang-orang negatif. Aku tetap harus jadi orang baik di tengah-tengah orang jahat.
Pengalaman pahit dalam hidup menciptakan ku sll waspada. Belajar dari pengalaman, terus memperbaiki diri, lebih banyak mengingat tuhan, beribadah semampuku, menjaga perilaku ku. Karena suatu dikala saya akan kembali kepada tuhan. Hidup cuma sebentar. Tidak usang ku alami ini semua. Ku pasrah saja.
Tags: Social Phobia
Labels
- Aktifitas
- Anak
- Anti Sosial
- Anxiety
- Asam Lambung
- Autisme
- Bipolar
- Broken Home
- Curhat (Curahan Hati)
- Depresi
- Diabetes
- Fobia Sosial
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
- Gastro Esophageal Reflux Disease
- GERD
- Hipokondria
- Indigo
- Insomnia
- Introvert
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- lainnya
- Lifestyle
- Makanan
- Motivasi
- Olahraga
- Panic Attack (Serangan Panic)
- Parenting's
- Pengetahuan Kesehatan
- Penyakit
- Penyakit Jiwa
- Phobia
- Psikologi
- Psikosomatik
- Skizofrenia
- Social Phobia
- Stress
- Wanita
Blogroll
Comments
-
Bagaimana Pengaruh Samping Saya Putus Alprazolam 0.5 Mg Jangka Panjang?
-
Cerita Pengalaman Penderita Gerd Yang Sembuh Total Dari Asam Lambung
-
Aku Benci Tidak Menerima / Dianggap Pada Kiprah Kelompok Di Sekolah
-
Pengalaman Hipokondria Aku Selalu Khawatir Mengira-Gira Penyakit
-
Testimoni Sembuh Dari Psikosomatis
-
Asam Lambung Sebab Stress Pikiran Takut Mati
-
Ciri-Ciri Akan Sembuh Dari Gerd Menurut Pengalaman Aku Pribadi
-
Cara Mengatasi Gerd Yang Menyiksa Tanpa Obat Ialah Dengan Pasrah
-
27 Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil (Serta Tips Pentingnya)
-
Ulu Hati Diafragma Terasa Penuh Keras Sesak Nafas Kembung Asam Lambung
Popular Posts
- Aktifitas
- Anak
- Anti Sosial
- Anxiety
- Asam Lambung
- Autisme
- Bipolar
- Broken Home
- Curhat (Curahan Hati)
- Depresi
- Diabetes
- Fobia Sosial
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
- Gastro Esophageal Reflux Disease
- GERD
- Hipokondria
- Indigo
- Insomnia
- Introvert
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- lainnya
- Lifestyle
- Makanan
- Motivasi
- Olahraga
- Panic Attack (Serangan Panic)
- Parenting's
- Pengetahuan Kesehatan
- Penyakit
- Penyakit Jiwa
- Phobia
- Psikologi
- Psikosomatik
- Skizofrenia
- Social Phobia
- Stress
- Wanita
Labels
Categories
- Aktifitas
- Anak
- Anti Sosial
- Anxiety
- Asam Lambung
- Autisme
- Bipolar
- Broken Home
- Curhat (Curahan Hati)
- Depresi
- Diabetes
- Fobia Sosial
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
- Gastro Esophageal Reflux Disease
- GERD
- Hipokondria
- Indigo
- Insomnia
- Introvert
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- lainnya
- Lifestyle
- Makanan
- Motivasi
- Olahraga
- Panic Attack (Serangan Panic)
- Parenting's
- Pengetahuan Kesehatan
- Penyakit
- Penyakit Jiwa
- Phobia
- Psikologi
- Psikosomatik
- Skizofrenia
- Social Phobia
- Stress
- Wanita
Advertisement
Labels
- Aktifitas
- Anak
- Anti Sosial
- Anxiety
- Asam Lambung
- Autisme
- Bipolar
- Broken Home
- Curhat (Curahan Hati)
- Depresi
- Diabetes
- Fobia Sosial
- Gangguan Jiwa
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
- Gastro Esophageal Reflux Disease
- GERD
- Hipokondria
- Indigo
- Insomnia
- Introvert
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- lainnya
- Lifestyle
- Makanan
- Motivasi
- Olahraga
- Panic Attack (Serangan Panic)
- Parenting's
- Pengetahuan Kesehatan
- Penyakit
- Penyakit Jiwa
- Phobia
- Psikologi
- Psikosomatik
- Skizofrenia
- Social Phobia
- Stress
- Wanita

Facebook
Twitter
Google+
Rss Feed
0 comments: