Tuesday, September 25, 2018

Saya Mempunyai Adik Autisme Suka Merusak Benda (Memecahkan Piring)

Posted by Mr sumari at September 25, 2018 0 Comments
Saya Memiliki Adik Autisme suka Merusak Benda  Saya Memiliki Adik Autisme suka Merusak Benda (Memecahkan Piring)

Saya mempunyai seorang adik beliau mengidap kelainan autisme.

Dia tidak dapat berbicara dan tidak memahami apa yang orang normal bicarakan kalau sedang euforia beliau berlari-larian sambil teriak-teriak, kalau sedang murung beliau menangis kencang berjam-jam.

Setiap hari selalu saja menciptakan ulah, entah itu memecahkan piring, gelas, menyobek kertas dan segala hal yang dapat dirusakkan.. sudah ada 15 handphone yang adik saya rusakkan semenjak tahun 2009,
Tak ada hari tanpa aktivitas perusakan benda.

Tak hanya itu beliau juga sering mengeluh kesakitan pada perutnya menggulingkannya pada lantai untuk meredakan rasa sakit yang tak tertahankan sambil disertai tangisan berjam-jam bahkan ketika tanpa rasa sakit fisik yang jelaspun beliau terus menerus menangis tanpa sebab.

Jika beliau lapar beliau pergi ke warung mengacak-ngacak jajanan dengan brutal kemudian eksklusif pulang tanpa membayar, dan itu merupakan tindakan yang sangat memalukan apalagi ketika semua mata memandang memperlihatkan kejijik-an pada adik saya.

Dia bahagia menyanyi walaupun liriknya cuma "Aiaaaaaaa.." dan beliau hanya dapat makan Energen, mie instan, nasi sayur bayam. Saya tahu pengidap autis sebaiknya harus menghindari olahan mengandung terigu namun apa boleh dibuat, kalau dibatasi beliau tidak dapat makan.

Kadang saya bingung, kalau orang renta saya mendahului kami (saya dan adik) siapa yang akan merawat adik saya?

Orangtua saya pun hingga stress menghadapi tingkah laris adik saya, tak jarang orang renta saya menangis sambil mengucapkan kalimat penyesalan telah melahirkannya ke dunia, dan saya sebagai seorang abang merasa bersalah lantaran tidak dapat melaksanakan apa-apa untuk membantunya.

Saya yakin kakak-kakak saya tidak akan mampu merawat adik saya, begitupun dengan saya, kalau boleh jujur saya tidak mampu merawat adik saya, sedetikpun saya lengah selalu ada kekacauan yang terjadi..

Saya tidak dapat selalu terus menerus memantau dia.. Mungkin saya dapat memberikannya obat penenang namun apakah itu sehat dalam jangka panjang? Oh God, what should i do?
Tags:

Share This Post

Get Updates

Subscribe to our Mailing List. We'll never share your Email address.

0 comments:

Recent Articles

Blogroll

Recent News

© 2014 Sahabat sehat.
Powered by Themes24x7 .
back to top