Tuesday, September 25, 2018

Saat Diri Merasa Hidup Sendiri Tak Berarti Di Dunia Ini, Aku Dibuang Keluarga

Posted by Mr sumari at September 25, 2018 0 Comments
 Siang ini entah kenapa hati ini terasa sakit Saat Diri Merasa Hidup Sendiri tak Berarti di Dunia Ini, Saya dibuang Keluarga

Siang ini entah kenapa hati ini terasa sakit
Rasa yang akan selalu ada bahkan mungkin hingga saya mati..

Aku lahir dari sebuah keluarga. yang menjual saya (waktu bayi) hanya untuk kepentingan mereka
(keluarga kandung)ku... Aku anak terakhir yang merasa sangat tidak diinginkan.

Rasa ingin marah, kecewa. Sedikit benci terkadang memenuhi ruang hati dan pikiranku.

Terlebih saya dibesarkan oleh keluarga angkat yang mana keluarga angkatku ialah (Broken home). Aku besar dari tangan satu ke tangan yang lain alasannya ialah Ibu angkatku sibuk mencari Uang. Dan Ayah Sibuk dengan Kerjaannya. Hidup di didik dari orang satu ke orang lain..Tante, Nenek, Pengasuh.

Aku besar kurang kasih sayang. Kurang perhatian. Aku besar dengan olok-olokan orang.. Olok-olokan orang bahwa saya bukan anak kandung dan gak berhak apa-apa. Aku SD kelas 5 ibu sama ayahku pisah, mereka bercerai.

Saat Sekolah Menengah Pertama saya ikut abang angkatku sekolah di sebuah kota lain dan dikala Sekolah Menengah Pertama itu pula saya tau Ayah angkatku menikah bahkan punya anak dengan perempuan lain di kota itu. Dan kakakku tahu tapi menyembunyikannya dari ibu ngkatku.

Setelah itu saya Sekolah Menengan Atas saya tinggal bersama tanteku (adik ibu angkatku). Meskipun terkadang harus menahan sakit hati alasannya ialah olok-olokan dan cacian anak tanteku itu. Dan terkadang rasa iri alasannya ialah melihat keluarga mereka saling memyayangi. Ibu angkatku mulai sakit-sakitan. Pertama operasi mata. selang beberapa bulan operasi tumor.

Lulus sekolah SMA, saya memutuskan untuk menikah dengan cita-cita saya bisa mendapatkan keluarga yang lebih sayang dan bisa mendapatkan saya apa adanya. Aku menikah dengan pria yang umurnya beda hmpir 15th dari aku. Menikah dengan sedikit terpaksa alasannya ialah bapak angkat saya tampaknya ingin menikahkan saya ntah alasannya ialah alasan apa. Pernikahan itu sangat sederhana, dan dilakukan di rumah saudara (adik-adik dan keluarga bapak angkat).

Gak ada tanteku, gak ada ibu angkatku, gak ada saudara dari Ibu angkatku. Sangat sederhana. Aku selalu hidup menuruti kata-kata mereka. Merasa tidak diinginkan. Merasa gak ada yang Sayang. Merasa tersisih... dll.

Setelah janji nikah selang berapa bulan Ibu angkatku meninggal. Dan saya tidak sempat melihatnya untuk terakhir kalinya. Aku sangat terpukul, saya hampir gila. Tapi saya ingat dikala itu saya hamil. Bagaimana tidak hampir gila, alasannya ialah ibu angkatku ialah satu-satunya orang yang memperjuangkan kehidupanku, membesarkan saya sendirian, alasannya ialah ayahku hidup dengan perempuan lain dan anaknya.

Tinggal bersama suamiku, Aku sama sekali tidak merasa nyaman. Karena ternyata ibu mertuaku kurang menyukaiku. Mungkin alasannya ialah anaknya yang biasa menghidupinya kini punya istri.

Gak ada yang peduli, tapi saya tetap berusaha baik semampuku meskipun saya tahu ibu mertuaku membenciku. Setelah Ibu angkatku meninggal, saya memutuskan untuk tinggal di rumah alm ibu dengan alasan alasannya ialah saya hamil dan bersahabat dengan tante.

Sampai dikala saya melahirkan, rasa sakit hatiku terulang. Karena ayah angkatku dengan terang menyuruhku untuk tinggal bersama keluarga kandungku supaya ada yang membantu saya merawat bayiku. Ntah apa yang mereka pikirkan, saya punya hati, saya punya perasaan. Aku tahu mereka tidak menginginkanku. Tapi kenapa harus nyuruh saya kembali?? Seakan merasa ingin di buang. Aku gak mau.

Akhirnya tanpa siapa-siapa saya rawat bayiku, tinggal sendiri. Karena suami kerja luar kota. Sampai pada kesudahannya tahun 2012 dikala anakku umur hampir 5 tahun, rumah yang ku tempati peninggalan alm ibu angkatku dijual ayahku. Dan menyuruhku pindah 1 kota dengan beliau dan abang angkatku.

Tahun 2013 saya pindah. Hubungan Suami dan saya semakin gak bagus, semakin dingin. Hanya sibuk dengan kerjaannya sendiri dan tidak mau peduli perihal apapun yang berafiliasi dengan rumah yang dibeli sebagai ganti rumah yang dijual. Bicara ga pernah nyambung beda pendapat, beda pikiran, jalan masing-masing.

Sering saya minta pisah tapi suami cuma bisa bilang silakan urus sendiri. Hubungan semakin ngambang, banyak yang mendekatiku tapi mereka hanya mempermainkanku. Sepertinya memang gak ada yang peduli sama aku. Aku hanya duduk masalah buat orang lain. Terkadang rasanya ingin pergi jauh meninggalkan hidup di sini. Tapi gak mungkin.

Kisah itu belum usai. Saat ini saya hamil 7 minggu, ditambah sakit radang lambung, dan masih saja suamiku gak peduli dengan aku. Aku hidup sendiri di kota ini yang jauh dari saudara, ga punya teman. Gak serumah dengan ayah. Karena saya males sama ibu tiriku.

Setiap malam saya kesakitan alasannya ialah lambungku. Muntah tengah malam, gak ada yang bantuin. Cuma saya dan anakku yang kini umur 10 th.

Kadang putus asa, ga ada harapan. Hidupku sia-sia, gak ada yang sayang, ga ada yang peduli.

Andai janjkematian boleh diminta mungkin lebih baik saya dan anakku mati biar tidak merasa sakit hati alasannya ialah dongeng yang ibarat ini. Tapi yang ada saya hanya bisa sabar.. Ntah hingga kapan.

Share This Post

Get Updates

Subscribe to our Mailing List. We'll never share your Email address.

0 comments:

Recent Articles

Blogroll

Recent News

© 2014 Sahabat sehat.
Powered by Themes24x7 .
back to top