Tuesday, September 25, 2018

Cara Menghadapi Orang Bau Tanah Yang Suka Menyampaikan Kurang Pandai Pada Anaknya

Posted by Mr sumari at September 25, 2018 0 Comments

Gara-gara punya fisik paling buruk di keluarga, dikala umur 5 tahunan.. ku sudah sanggup bullyan dari keluarga sendiri. Dan, seingatku orang yang pertama kali membullyku yakni orangtuaku sendiri.

Saat umur lima tahunan ku sering tidak diakui sebagai anak mereka..katanya sih ku anak orang lain, saya dipungut di pinggir sungai..

Orangtuaku sering melontarkan kalimat itu kurang lebih 3 tahun....
Saat masuk kelas 4 esde Mereka sudah tidak pernah menyampaikan hal itu lagi. Sayangnya 2 saudaraku terus kanal membullyku hingga ku kelas 3 smp..

Walaupun mereka terlihat hanya bercanda, entah kenapa saya selalu merasa sesak mendengarnya.

(Mungkin alasannya yakni perkataan almarhum kakekku, ku masih sanggup bertahan hingga sekarang) Saat saya sakit, saya pernah berkata kepada ia kalau saya ingin bunuh diri dan mati saja, lagi pula saya bukan siapa siapa.

"Moq muasayangngiaq i'dao tuqu namappatengan ditingo. Iqdao na rua uaqdappangan muaq mi amate tongang oo" Bahasa Mandar

Artinya : "Kakekku tersenyum dan berkata kalau saya masih kecil dan tidak akan memaafkanku bila saya benar benar melaksanakan hal rendahan menyerupai itu."

Setiap kali saya dimarahi oleh orang tuaku, kalimat yang pernah mereka ucapkan selalu berada di kepalaku.

Sekarang umurku 18 th. Aku sangat ingin melupakan ingatan itu, tapi tidak bisa.

Sangat miris, bahkan sahabat pertamaku ingin berteman denganku dikala saya menceritakan itu Kepadanya..
Dan hal itu memicu kemarahan dari keluargaku sendiri... Aku dibilangnya malu2in keluarga.

Kalau oranglain yang menyampaikan itu, saya tidak akan kenapa2. Lah, ini orang tuaku sendiri kk kkku sendiri.. kalau hanya sekali dan atau 2o kali itu juga tidak akan menjadi problem buatku.


Meski mereka selalu membullyku bahkan membunuku, saya tidak menaruh kebencian kepada mereka. Karena saya mencintai keluargaku. Terutama kakekku. alasannya yakni harta yg paling indah yakni keluarga.

Bukan hanya fisikku yang lemah, jiwaku pun sangat lemah... Yang saya alami jauh lebih mengerikan daripada yang kutulis ini.

Ya, luka dan sayatan semua orang pernah mengalaminya. Aku juga tidak tahu, kenapa perasaan ini muncul lagi sedangkan saya tidak diapa-apain oranglain..

Aku juga tidak punya hak untuk dendam, bagaimanapun mereka yakni pecahan dari hidupku. Dan, saya sudah berjanji kepada almarhum kakekku untuk tidak membenci hidupku.

*Janji konyol yang selalu ku usahakan semoga tidak melanggarnya.

 Memang msih bnyak org renta yg tdk mmberikan didikan yg baik untuk anknya, dan sudah jd kiprah kita sebagai ank untuk tdk mengulangi kesalahan yg sma. Membully yakni hal yang tidak ingin kulakukan ke orang, alasannya yakni saya sendiri mencicipi sesaknya menjadi materi bullyan.

Ya saya murka sangat marah, hanya saja saya terlalu terbelakang dan selalu memendam kemarahanku dikala merasa marah.

Aku tahu orang tuaku bercanda.. cuman yang buat saya tidak sanggup melupakannya... meski di hadapan tamu yang tiba mereka tampak enteng mengeluarkan kata-kata menyerupai itu, saya juga pernah bertanya serius ke ayah dan mama. Ayahku menjawab dengan sinis dan mama menjawab dengan lembut (jawaban mereka sama).

Untuk mendapat mainan saja, saya harus mulung dan menciptakan sendiri, buku tulis yang saya pakai hingga smp pun sanggup di hitung dengan jari sedangkan kk kkku banyaknya minta ampun.
Pakaianku... he.. miris.

Hhhh??? Kata BODOH sudah hal biasa berada di telingaku.
Orang tuakujuga sering memakiku dengan kata bodoh.

Sekarang saya malah sering murung kalau melihat wajah ortuku.

Aku rasa semua sudah mulai berubah dikala saya pernah menjawab pertanyaann mama.

Saat itu saya tiba tiba di singgung mama dikala tanteku di rumah.. ya ia menyampaikan kalau saya yakni anak yang terbelakang dan bertanya apa penyebabnya.

Aku pun menghampiri ortuku dan berkata " ma, tau nggak? Ku sering dengar dari orang lain kalo ada pepatah mengataknan buah yang jatuh gak akan jauh dari pohonnya. pak ustad juga pernah bilang, kalau lisan orang renta itu berbisa, apa yang sering ia ucapkan kepada anaknya pasti akan terkabul. Misalnya saja mama sering menyampaikan kalau saya ini anak yang terbelakang atau semacamnya, mungkin saja ucapan mama dikabulkan tuhan. Dan apakah waktu mama berafiliasi dengan ayah, mama sudah berdo'a sebelum melaksanakan itu? Kalau tidak barang kali itu yang menyebkan saya lahir sebagai sosok insan yang BODOH."

Di simpulan saya tersenyum.. dan suasana menjadi hening, mata mamaku terlihat memerah tapi gak berbuat apa2.
Lalu saya pergi dari hadapan mereka.

Maaf, ini hanyalah sedikit mengeluarkan uneg2...

Share This Post

Get Updates

Subscribe to our Mailing List. We'll never share your Email address.

0 comments:

Recent Articles

Blogroll

Recent News

© 2014 Sahabat sehat.
Powered by Themes24x7 .
back to top